Apakah kamu percaya dengan Law of Attraction? Bila kamu dengan sungguh-sungguh mengingini sesuatu, Tuhan akan membiarkan semesta berkomplot untuk menghadirkan-nya untukmu. Well, itu mungkin pendapat yang terlalu simplistik, tetapi saya hanya sedang berusaha mengantarkan kalian semua pada kesaksian saya akan hukum tarik menarik itu.
Sering banget janji mau baca lebih sering. Buku pun dibeli, dibaca daftar isinya, milih bab-bab yang menarik, baca satu dua bab, trus dibatasin pembatas, udah, pindah ke buku lainnya. Niatnya sih bakal ngelanjutin lagi, tapi seringnya gak kesampean. That’s why, kalo di Goodreads jumlah buku saya yang currently readingnya bejibun dan butuh waktu bagi saya untuk mindahin mereka ke list buku yang sudah tamat dibaca. Demikianlah, sehingga dari target challenge 12 buku di 2018, saya baru bisa berhasil menamatkan 8 buku.
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat by Mark Manson
My rating: 4 of 5 stars
I didn’t expect this book will change my persepective about life. No wonder it was there, hanging on the best seller wall for long until one day I decided to put it in my husband shopping basket. Saat itu suami saya mengernyit seolah bilang, “Are you sure?” and I nod. Meskipun saat itu saya juga tidak terlalu yakin saya akan menamatkannya, sumpah.. saat itu saya hanya tertarik dengan judul yang menurut saya sensasional, click bait type.
Continue reading “Book Review : Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat”
My rating: 3 of 5 stars
Editor: Anastasia Aemilia
Desain sampul: Martin Dima
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama, 2017
Novel ini dihadiahkan oleh seorang teman beberapa bulan sebelum hari pernikahan saya. Katanya ini cocok sekali dibaca oleh saya yang akan menikah dengan seseorang yang bergelut di dunia politik.
Dan pertama kali saya melihat cover-nya dengan tulisan “What happens when you dislike politician so much, yet you fall in love with one?” saya langsung membatin : “Damn, It’s so me!”
My rating: 4 of 5 stars
Penerbit : Republika
ISBN : 9786020822129
Ini adalah karya kedua dari Tere Liye yang saya baca. Sebelumnya di sekitar tahun 2010 saya pernah membaca “Hafalan Sholat Delisa” yang cukup membuat saya tergetar dan meneteskan air mata. Impresi awal terhadap novel tersebut membuat saya mengira Bang Tere memang memilih ciri khas cerita yang membuat pembacanya tersedu-sedu. Anggapan ini lantas terbantahkan setelah saya menamatkan novel “Pulang” ini.
Judul : #ParentsLearn2 : Menikah Itu Ibadah
Karya : Munif Chatib
Tahun Terbit : 2016
Penerbit : Kaifa
Munif Chatib dikenal sebagai penulis buku-buku edukatif untuk para orang tua dan guru. Beliau menisbatkan diri sebagai seorang konsultan edukasi yang telah memberi banyak sekali kontribusi pemikiran untuk dunia parenting dalam pendidikan Indonesia. Buku ini sebenarnya adalah persembahan beliau untuk putrinya yang memutuskan untuk menikah di usia muda.
Dalam buku ini terurai kalimat-kalimat pencerahan tentang konsep menikah muda yang dalam pemikiran mayor dianggap konsepsi yang salah. Munif menghidangkan sebuah pemikiran yang menurut beliau bersumber dari kegelisahan hati orang tua yang juga pernah mengalami masa muda. Kutipan-kutipan beliau dalam buku ini menyodorkan paradigma pemikiran yang justru bisa menjadi alternatif cara orang tua untuk menjaga buah hati mereka dari pengaruh zaman yang terkontaminasi pergaulan bebas.
Beliau memulainya dengan penjelasan sederhana mengenai hakikat remaja, dan cinta hingga ajakan untuk para orang tua menikahkan putra-putri mereka justru ketika anak-anak remaja berada dipuncak gelora asmara sebagai jalur terbaik melampiaskan gelora perasaan mereka. Munif kemudian menutupnya dengan membuka berbagai kamuflase data tentang menikah muda yang selama ini menjadi momok serta diterima begitu saja sebagai sebuah kebenaran yang tidak dipertanyakan.
Harus diakui ini bukan buku pertama yang mengungkapkan tentang menikah muda, sudah ada beberapa buku lain yang bahkan membahas lebih detil faedah menikah muda. Namun bila dibandingkan dengan yang lainnya, karya Munif ini ditulis dengan rangkaian kalimat yang lebih mudah dicerna, gaya bahasa yang lebih menarik dan tentu saja dengan design yang atraktif dengan penggunaan ilustrasi yang penuh warna. Menurut saya, meskipun buku ini ditujukan untuk parents, buku ini juga sangat mungkin untuk disodorkan kepada para remaja, sehingga menjadi bahan diskusi bagi orang tua dan anak remajanya.
Esti's Writing Corner 